EVENTS & NEWS 

GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 Resmi Dibuka dengan Peluncuran Alat Mekanik Multiguna Pedesaan (AMMDes)serta Deklarasi Euro 4

otomotifme, Tangerang – Gelaran world class auto show series, GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 hari ini secara resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Serpong, Tangerang. Presiden didampingi oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto.

Sebagai satu-satunya pameran otomotif yang diselenggarakan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), GIIAS 2018 akan berlangsung mulai tanggal 2-12 Agustus 2018, dan didukung secara penuh oleh ASTRA Financial, Protera & Llumar serta Pertamina sebagai sponsor. GIIAS merupakan satu-satunya pameran GAIKINDO yang diselenggarakan secara rutin dan berkelanjutan sejak tahun 1986.

GIIAS 2018 siap menghadirkan ragam produk kendaraan terbaru serta teknologi terkini dari industri otomotif dunia. Dengan mengusung tema “Beyond Mobility” GIIAS 2018diharapkan dapat mewakili semangat GAIKINDO dalam membangun dan membesarkan industri otomotif Indonesia menuju masa depan.
Dalam sambutannya Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi mengatakan bahwa GIIAS juga telah dijadikan ajang untuk peluncuran mobil-mobil baru untuk pertama kalinya (World Premiere). Oleh karena itu GIIAS bisa dijadikan tolok ukur peran & bertumbuh-kembangnya industri otomotif Indonesia yang diharapkan mampu memberikan sumbangsih terhadap gerakan roda ekonomi Indonesia.

Disampaikan juga industri otomotif Indonesia, terus berevolusi untuk meningkatkan kinerja dan menempatkan Indonesia sejajar dengan industri otomotif global. GAIKINDO mewakili industri otomotif Indonesia melaporkan bahwa industri otomotif Indonesia menyambut baik implementasi dari kebijakan pemerintah atas Euro4, sebagai strategi Indonesia mendorong perkembangan industri otomotif Tanah Air serta membuktikan bahwa industri otomotif siap berkomitmen untuk mendukung terwujudnya Indonesia yang minim polusi. Untuk itu, industri otomotif telah berkomitmen untuk mempersiapkan seluruh lini industri otomotif menyambut spesifikasi Euro4, baik dari sisi teknologi kendaraan hingga kesiapan industri pendukung.

Selanjutnya, dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa industri otomotif Indonesia memiliki peran besar terhadap roda ekonomi Indonesia. “Industri otomotif Indonesia adalah salah satu industri andalan yang memiliki peran besar terhadap roda ekonomi Indonesia. Industri otomotif Indonesia juga merupakan salah satu industri yang menjadi jendela untuk menunjukkan kemampuan dan potensi Indonesia kepada dunia.”

Ia melanjutkan, “Perkembangan industri otomotif adalah salah satu yang selalu positif, dan mendukung pemerintah.Termasuk peraturan pemerintah No. 20/2017 tentang Penerapan Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor yang akan secara resmi diimplementasikan pada Oktober 2018.”

Airlangga menjelaskan bahwa Kementerian perindustrian sangat menghargai dukungan yang diberikan industri otomotif dalam mendukung kebijakan pemerintah, sehingga pemerintah merasa penting untuk memberikan apresiasi kepada industri otomotif dalam negeri yang di wakili oleh GAIKINDO.

Dalam rangkaian acara pembukaan GIIAS 2018 ini, Airlangga juga menyampaikan pentingnya implementasi Euro4. “Kami ingin menggaris bawahi pentingnya implementasi Euro4, bukan hanya untuk mendukung perkembangan industri otomotif, penerapan Euro4 akan membuktikan kesiapan kita berkomitmen untuk mendukung terwujudnya Indonesia yang minim polusi dan implementasi Euro4 akan menempatkan Indonesia memasuki standar dunia global.”

Euro4 adalah sebuah standar baku emisi gas buang kendaraan bermotor. Tujuan utama dibuatnya Standard Emisi Gas buang Euro adalah untuk mengurangi dampak polusi udara yang bersumber dari gas buang kendaraan bermotor. Saat Indonesia mengumumkan bahwa mulai Oktober 2018 mengadopsi Standard Emisi Gas Buang Euro4, maka di Asia hanya tinggal 2 (dua) negara yang masih menggunakan standard emisi gas buang Euro II, sedangkan sebagian besar negara-negara didunia sudah mengadopsi standard Emisi Gas Buang Euro III, IV atau yang lebih tinggi.

Selain Euro4, dalam rangkaian acara pembukaan GIIAS 2018 Menteri Perindustrian juga menyampaikan mengenai perkembangan program Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produktifitas masyarakat pedesaan. AMMDes dirancang dengan dua fungsi sekaligus, yakni fungsi transportasi untuk memobilisasi hasil-hasil pertanian dari desa ke kota, serta fungsi alat produksi dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di pedesaan. Dengan fungsi mutiguna tersebut, peralatan mekanis multiguna ini sangat ideal digunakan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat di pedesaan dan juga konektivitas antara pusat ekonomi di kota dan pusat penghasil kebutuhan pokok di desa.

Menteri menyampaikan bahwa “PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (PT KMWI) telah berhasil menyelesaikan produk AMMDes. Saat ini 183 jenis komponen atau setara 68 persen dari nilai total pengembangan AMMDes adalah komponen lokal.”

“Dalam kaitannya dengan hal tersebut, dengan bangga kami sampaikan bahwa AMMDes telah siap untuk diluncurkan pada hari ini, pada pembukaan GIIAS 2018. Sebuah ajang yang dapat memberikan informasi terkini kepada masyarakat Indonesia mengenai perkembangan industri otomotif nasional serta global, pada khususnya informasi mengenai implementasi program Euro4 dan AMMDES kepada masyarakat,” demikian disampaikan oleh Menteri Perindustrian diakhir kata sambutannya.

Sementara itu, Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dalam pidato pembukaannya mengatakan bahwa sektor otomotif merupakan elemen penting penggerak roda ekonomi Indonesia, termasuk memberikan lapangan kerja bagi 1,4 juta pekerja di Indonesia.

Industri otomotif global telah berkembang pesat dan berbagai teknologi terkini telah diciptakan untuk memudahkan mobilisasi publik. Keadaan itu sesuai dengan tema ‘Beyond Mobility’ yang diusung pada gelaran GIIAS 2018.

Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo menjelaskan, “Indonesia kini menghadapi berbagai tantangan dari segi otomotif. Yang pertama adalah meluasnya fenomena mobil listrik yang sudah mulai diterapkan di berbagai negara maju, termasuk pemerintah Perancis dan Inggris serta Tiongkok yang telah menjadi salah satu pasar terbesar untuk Industri mobil listrik. Tantangan lainnya adalah teknologi distrupsi, dimana perkembangan teknologi seperti kendaraan otonom dantransportasi online membuat industri otomotif harus meredifinisi arti mobil sehingga inovasi tersebut dapat dikategorikan sebagai bagian dari sebuah transportasi.”
Sementara tantangan lainnya adalah maraknya pertumbuhan transportasi online dan tercapainya siklus otomotif yang maksimal.

Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo merasa bangga bahwa Industri otomotif memainkan peran penting, yakni sebagai sektor manufaktur nomor dua terbesar dan termasuk kedalam salah satu dari lima industri yang menerima investasi terbesar.

“Pemerintah tengah melakukan sejumlah upaya yang turut mendukung industri otomotif seperti berdiskusi dengan Kepala Negara negara lain, menyiapkan insentif yang diberikan kepada industri otomotif melalui Tax Holiday, Tax Allowance dan Super Deduction yang sedang menjadi kajian di Kementerian Keuangan.

Selanjutnya Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo menyambut baik inovasi AMMDes serta inovasi B20 yang dipercaya dapat menyelesaikan sepertiga dari current account deficit

Related posts

Leave a Comment