EVENTS & NEWS 

TAITRA Menggelar Seminar Taiwan Smart Manufacturing di Indonesia

otomotifme, Indonesia – Di era pasca pandemi, industri manufaktur global menghadapi tantangan serta peluang baru, seperti kendaraan listrik dan sektor energi ramah lingkungan. Sangatlah penting bagi para perusahaan manufaktur untuk mengadopsi teknologi intelligent manufacturing guna mengoptimalkan proses dan meningkatkan efisiensi dalam beradaptasi terhadap permintaan yang terus berubah. Terlepas dari situasi pandemi covid, pada tanggal 1 dan 2 Desember di Holiday Inn Cikarang, TAITRA memanfaatkan kecanggihan teknologi 360 VR untuk menampilkan smart manufacturing solutions Taiwan dan rahasia dibalik manufaktur nomor satu dan terkemuka di Taiwan yakni VICTOR TAICHUNG, ACCUTEX, CHEVALIER, TECHMAN ROBOT, MULTIPLAS & POLYSTAR. Para perusahaan ternama tersebut akan berbagi mengenai pencapaian terkini mereka serta cerita sukses dalam berbisnis di Indonesia.

Sebagai eksportir peralatan mesin nomor 5 di dunia, Taiwan memiliki latar belakang yang sangat kuat di bidang IT dan peralatan telekomunikasi, serta rantai pasokan peralatan mesin yang lengkap, oleh karena itu, perusahaan-perusahaan tersebut sangat mahir dalam menghadirkan solusi smart manufacturing sesuai kebutuhan dalam waktu yang singkat.

Dampak pandemi pada tahun 2020 mengakibatkan nilai ekspor produk mesin Taiwan mencapai USD 26.08 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 4.24 dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, berkat kembalinya pebisnis Taiwan yang berinvestasi di Taiwan dan upaya promosi yang dilakukan pemerintah Taiwan untuk peralatan mesin, permintaan pasar domestik berhasil berkembang. Di tahun 2020, angka dari sektor mesin dan perlengkapan Taiwan berhasil mencapai angka sekitar USD 39.2 miliar, atau setara dengan hasil pencapaian di tahun 2019. Dari Januari hingga Oktober 2021, nilai ekspor meningkat dan mencapai angka USD 27.1 miliar, tumbuh sebesar 28.85 dibandingkan periode yang sama di tahun 2020. Oleh karenanya, sangatlah mungkin bagi nilai produksi dan ekspor dari produk mesin Taiwan untuk meningkat tajam dan membuat rekor baru.

Berdasarkan informasi Menteri Perindustrian, secara garis besar, performa dari industri manufaktur Indonesia telah menunjukan pertumbuhan positif dari tahun ke tahunnya, dilihat dari peningkatan kontribusi terhadap GDP, peningkatan investasi dan ekspor. Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia dalam delapan bulan terakhir semenjak November 2020 mencapai level 50 atau berada pada fase ekspansi, yang mana hal tersebut menunjukan terjaganya optimisme sektor industri. Taiwan tetap menjadi pemasok peralatan mesin terbesar ke 4 untuk pasar Indonesia dan akan terus menjadi partner terbaik untuk Indonesia.

Ada salah satu perusahaan yang menarik di acara seminar tersebut yaitu POLYSTAR sebuah manufaktur yang didirikan di Taiwan pada tahun 1988 dapat menyatukan efisiensi mesin blown film extrusion dan intelligent recycling secara efektif dalam sisi biaya pengadaan material baru serta mengurangi polusi lingkungan yang diakibatkan sampah plastik. Nilai dan konsep inti dari perusahaan adalah “making the complex simple, for infinite achievements”. Saat ini Polystar memasarkan produknya ke 110 negara dengan lebih dari 4,200 mesin yang beroperasi secara global. Mesin Repro-Flex plastic recycling dari Polystar menggabungkan proses cutting, extrusion dan pelletizing menjadi sebuah proses daur ulang yang mudah dan efisien. Cutter compactor dari mesin daur ulang memastikan (pre-conditions) bahwa material berada pada kondisi yang ideal untuk proses extrusion dan secara langsung menempatkannya pada extruder dengan sebuah centrifugal force. Selain itu, untuk sampah in-house (post-industrial) film, Repro-Flex juga dapat memproses washed flakes, scraps dan regrind (sampah plastik dari proses injection dan extrusion)

Menanggapi trend saat ini mengenai penghijauan serta product yang ramah lingkungan untuk pasar industri plastik di Indonesia, Derek shiao selaku polystar (overseas sales) penjualan luar negeri menjelaskan ” jadi saya melihat pasar industri plastik di Indonesia, Indonesia sendiri totalnya memproduksi sampah sampai 7 juta sedangkan daur ulangnya hanya 10 persen sehingga banyak bencana seperti banjir akibat dari sampah yang berserakan, Jadi Polystar sendiri melihat pasar domestik maupun internasional terutama Indonesia itu sangat penting sekali dimana Polystar mampu menawarkan solusi yang tepat untuk mesin daur ulang sampah sehingga bisa membantu memberikan solusi yang tepat untuk Indonesia, jadi tidak akan ada lagi sampah-sampah yang berserakan atau mungkin sampah-sampah yang berserakan dapat diolah kembali menjadi produk-produk lain yang lebih penting.”

Related posts

Leave a Comment